Galeri Pendakian Gunung Tambora Jalur Kecamatan Sanggar

        Memperingati 200 tahun pasca Meletusnya gunung Tambora, Lembaga Kearifan Lokal Indonesia Mengadakan pendakian bersama gunung Tambora dengan menggunakan jalur baru yaitu jalur kec. Sanggar. Untuk sampai di puncak gunung Tambora baru dua titik pendakian yang diketahui oleh para pendaki yaitu jalur doro Ncanga dan Jalur pancasila. Dengan momen 200 Tahun pasca erupsi gunung Tambora atau biasa santer didengar "Tambora Menyapa Dunia" Lembaga Kearifan Lokal Indonesia membuka jalur pendakian baru lewat Kec. Sanggar tepatnya lewat Desa UPT Piong. Jalur ini dulunya digunakan oleh para pemburu lokal. Untuk mengefesiensi waktu pendaki bisa menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua dengan waktu tempuh 3 jam star dari jalan beraspal. untuk jenis kendaraan roda empat bisa menggunakan truk dan jeep sedangkan roda dua pada sa,at itu kami mencoba menggunakan motor jenis metic dan sukses sampai ke pos terakhir dengan ketinggian 2200 Mdpl tanpa ada hambatan. Setelah sampai di pos terakhir para pendaki bisa langsung melanjutkan pendakian lebih kurang 1 jam setengah untuk sampai di puncak Gunung Tambora dengan titik ketinggian 2850 Mdpl.

Galeri LKLI

Pertama Masuk setelah melewati pos I kami disuguhi indah dan megahnya pemandangan dua anak gunung Tambora, penduduk yang biasa mencari madu biasa menyebutnya dengan Donggo Tabe To,i dan donggo tabe na,e.

Waktu yang ditempuh menggunakan roda dua dari jalan beraspal sampai dengan tempat ini hanya 30 menit.
Pose bersama Ketua LKLI dan tim rider Dofakor Trail Community setelah melewati pos II dan disuguhi ribuan hektar hamparan padang sabana yang diselimuti awan tipis.
Rasa capek dan letih diobati dengan keindahan ribuan hektar padang Sabana dan semakin tampak dan dekatnya gunung yang akan kami taklukan yaitu gunung Tambora persis dibelakang kami.

Tinggal beberapa meter lagi dari pos III atau pos terakhir
Melanjutkan perjalanan menuju Pos III
Istrahat sebentar sebelum sampai dipos terakhir sembari menikamti pemandangan jejeran cemara gunung yang menghiasi lereng Tambora dan disini mulai terasa sejuk dan dinginnya sepoi-sepoi angin gunung yang menambah eksotisme keindahan alam Gunung Tambora.
Pose bersama anggota LKLI, Kommunitas Sarangge Mbojo, tim @jelajah kerinci dari padang anak SAPA SMAN 1 Sanggar Pramuka Kab. Bima dan Dofakor Trail Community di Pos III ( pos terakhir )

Perjalanan menuju puncak untuk melihat kaldera gunung Tambora

Puncak Gunung Tambora dengan ketinggian 2850 Mdpl dengan diameter kaldera 7 KM dan kedalaman 1000 m

Bisa dilihat dengan jelas danau yang ada di tengah kaldera, masyarakat setempat biasa menyebutnya Moti La Halo. Disinilah tempat dibuangnya seorang putri yang cantik jelita dari legenda Putri Kerajaan sanggar yang terkenal akan kecantikannya yaitu Legenda Putri Dae Minga. Masyarakat lokal masih mempercayai dan meyakini bahwa ditengah kaldera ini putri tersebut masih ada dan tinggal di sebuah kerajaan gaib yang makmur dan kaya raya yaitu karajaan dou Daro.

Foto-foto di puncak Tambora setelah letih dan lesu menempuh perjalanan yang cukup mengesankan lebih selama 1 setengah jam

Upacara dan sejenak mengheningkan cipta mendoaakan sekaligus memperingati 200 tahun pasca erupsi yang menelan tiga kerajaan yang ada disekitar gunung Tambora yaitu Kerajaan Sanggar, Tambora dan Pekat. Korban jiwa diperkirakan 90 ribu jiwa baik karna dampak langsung dari erupsi Gunung Tambora maupun karna bencana kelaparan yang disebabkan oleh perubahan iklim secara global sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat sampai ke benua Eropa.




Source : Iklisanggar